tugas b.indo

sebenarnya bukan hasil resensi sendiri, udah dari hasil resensi dari berbagai mancanegara :D. cuma buat tugas sekolah aja kok, copast-copast punya orang deh. jadi buat yang tulisan nya ada disini jangan marah deh. haha

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Tanpa diduga dan tannpa kita tahu keberadaanya, cinta akan datang”

Judul : Remember When
Pengarang : Winna Efendi
Penerbit : Gagas Media
Halaman : 248 Halaman
Cetak : Pertama. Maret 2011
Tanggal Terbit : April-2011
Harga : Rp 43.000,00

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sinopsis:

Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.

Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?

Lalu, saat kau berkata, "Aku mencintaimu", aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?

"Aku mencintaimu," katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?

Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Buku ini memiliki kekuatan lain yang mampu mengimbangi kisah roman yang itu-itu saja, yaitu dari segi penulisannya.

Winna Efendi adalah salah seorang penulis Indonesia yang namanya mulai menanjak karena cara penulisannya. Kisah cinta ABG yang biasanya terkesan picisan, bisa menjadi indah lewat tangan Winna. Remember When ini ditulis dari sudut pandang tokoh-tokohnya. Sehingga saat membacanya, seolah-olah mengintip beberapa diary anak-anak SMU dalam urutan kronologis, sehingga akhirnya mendapatkan keseluruhan ceritanya lengkap dengan perasaan masing-masing individu yang terlibat di dalamnya.

Freya dan Gia, Moses dan Adrian, masing-masing adalah 2 sahabat yang saling bertolak belakang sifatnya. Freya yang antisosial, pendiam, pintar, dan cuek. Gia yang pandai melukis, ceria, populer, dan disukai cowok-cowok. Moses yang kalem, kaku, pintar, ketua OSIS, dan disiplin. Adrian yang suka basket, easy-going, populer dan supel. Juga ada Erik, sahabat Freya sejak SD yang blak-blakan, jujur, tapi tajam (karena dia yang pertama kali mencium adanya ketidakberesan).

Freya dan Moses pacaran, begitu juga Gia dan Adrian. Kedua pasangan itu dianggap cocok oleh teman-temannya. Pasangan Freya dan Moses yang sama-sama kalem, tenang, dan pintar dalam akademis. Pasangan Gia dan Adrian yang sama-sama populer, ekstrovert, dan pandai dalam non-akademis (basket & melukis). Keempatnya bersama selama 2 tahun, dan tak ada yang aneh selama itu.

Hingga peristiwa meninggalnya ibunya Adrian mengubah segalanya. Adrian yang tadinya gampang tertawa, tersenyum, dan seolah tak punya kesedihan, kini berubah. Jadi Adrian yang pemurung dan sekali waktu suka tak bersemangat. Gia, Freya, dan Moses tidak buta. Mereka tahu. Terlebih Gia, merasa sikap dan mental Adrian berubah.

Perubahan-perubahan itu muncul, hingga Erik menyadari bahwa ada ’seseorang’ yang suka menenangkan hati Adrian di saat ia sedih dan kacau. Kaget ketika ia tahu, tapi diam saja. Sampai akhirnya, Gia tahu. Dan lambat laun, ketika Gia hancur, Moses pun tahu. Tapi ia cukup bijak, tidak sampai bolos sekolah berhari-hari seperti Gia, walau hatinya sakit mengetahui pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya.

Banyak hal yang terjadi setelah rahasia itu terkuak. Ketika Freya memutuskan hubungannya dengan Adrian yang bahkan belum dimulai. Ketika Gia menggunakan segala cara (tapi fair) demi mendapatkan Adrian kembali di sisinya. Ketika Moses memutuskan pertemanannya dengan Adrian. Ketika Adrian dan Moses ditemukan berkelahi di sekolah, berujung pada terlukanya Freya ketika berusaha melerai mereka, dan ketika Adrian berjuang keras membawa Freya ke UKS tanpa sedetik pun melihat Gia yang sedari tadi berdiri di depannya. Ketika Freya berusaha keras menghampiri Gia dan meminta maaf. Ketika Moses dan Freya akhirnya bubar. Ketika mereka memutuskan, untuk saling tidak peduli pada yang lain.

Setelah hubungan mereka empat akhirnya pecah dan berantakan, disaat hari kelulusan Moses menghampiri Freya dan meminta maaf. Mereka sepakat untuk menjadi sahabat apalagi setelah mereka tahu kalau mereka satu kampus dan satu jurusan.
Sementara Gia akhirnya melepas Adrian setelah dua tahun mereka lulus dari SMA.
Adrian pun akhirnya kembali ke Indonesia untuk Freya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setiap orang memiliki momen-momen remember when yang tidak terlupakan; kenangan yang akhirnya tersimpan rapi dalam kotak memori, saat-saat bermakna yang sesekali akan kita putar kembali untuk dikenang.

Winna Efendi telah berhasil merangkum kisah cinta yang biasa-biasa saja menjadi enak untuk dinikmati. Masalah yang simpel namun sebenarnya rumit, dikemas dengan menarik dan menghanyutkan. Juga ‘porsi’ kelima tokoh yang sama dan seimbang, narasi oleh 5 sudut pandang yang berbeda: Freya, Gia, Adrian, Moses, dan Erik. Membuat pembaca tahu isi perasaan masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa isyarat tuna wicara

waktunya buat coret baju hahaa

Kerinduan